Tusuk hidung mungkin kelihatannya sepele, namun ini merupakan salah satu kebudayaan dari daerah Pegunungan Tengah Papua. Ciri-ciri Kebudayaan ini memiliki makna yang mendalam bagi para kaum laki-laki. Melubangi bagian tengah hidung biasanya dilakukan sebagai bagian dari kebudayaan yang menggambarkan kedewasaan seseorang.
Cara melubanginya pun masih menggunakan alat yang sederhana, tanpa di lihat steril atau tidaknya alat yang dingunakan, yaitu hanya dengan sebatang kayu berdiameter 1 - 2 cm yang diruncingkan ujingnya dan ditusukkan pada septum (daging hidung yang memisahkan kedua lobang hidung). Kayu tersebut biasanya dibiarkan selama beberapa waktu hingga luka tersebut sembuh dan akan diperoleh lubang sebesar kayu itu.
Sayang, budaya ini nampaknya mulai tergusur oleh kemajuan zaman sehingga saat ini jarang ditemukan kaum pemuda yang melakukan hal tersebut.
Sumber : berbagai sumber dan wawancara
Penulis : Naftali F. Rumbiak (CPNS Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Jayawijaya)
No comments:
Post a Comment