Hasil Diskusi Konsolidasi Bidang Pemasaran Pawiwisata, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Dinas Pariwisata Provinsi Papua dan Tingkat Kabupaten se Tanah Papua.
Jayapura, 29 Nopember 2013
Menjawab pertanyaan salah satu peserta dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya terkait pelaksanaan FBLB tahun 2014, diharapkan agar Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dapat mengalokasikan dana guna melauncing kegiatan tersebut yang akan di dukung oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif sesuai pagu anggaran yang ada.
Salah satu contoh yang dapat dilakukan, saran ibu Merry adalah :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya dapat melakukan Launcing di Kemenparekraf melalui Pameran mini, presentasi potensi wisata dan pelaksanaan FBLB tersebut, sajikan tari-tarian, serta pentaskan kuliner pada acara tersebut.
Kemenparekraf juga dapat memfasilitasi untuk dilakukannya Press Conference bersama 30-50 media, baik media cetak, media elektronik, media digital dan media online lainnya.
Ibu Merry juga menyarankan agar Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya juga dapat melakukan kerjasama dengan beberapa sponsor untuk mendukung kegiatan tersebut seperti kegiatan yang pernah dilakukan oleh kabupaten lainnya.
Dengan dilakukannya launcing FBLB di area kemenparekraf, diharapkan jumlah peminat dapat dijangkau bukan hanya wisatawan domestik saja tetapi juga wisatawan manca negara.
Salah satu kendala yang perlu diperhatikan adalah Pemerintah Daerah dapat bekerja sama dengan pihak kementrian Perhubungan guna mengatasi kesulitan akses transportasi dari Sentani ke Wamena maupun sebaliknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, menambahkan bahwa pihaknya juga turut mendukung pelaksanaan FBLB setiap tahunnya dengan beberapa hal yang diperbaiki diantaranya penambahan panggung, baju kaos serta bantuan lainnya, dengan harapan pelaksanaan FBLB terus berkembang dan berjalan dengan baik.
(NR)
Thursday, November 28, 2013
Pertemuan Forum Konsolidasi Bidang Pemasaran Pariwisata
Tahun 2013 bersama Setditjen Pemasaran Pariwisata Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif di Jayapura
Tujuan Pembangunan Pariwisata berdasarkan UU No. 10 Tahun
2009 mencakup :
1. Meningkatkan Pertumbuhan Eknomi
2. Meningkatkan Kesejahteraan Rakya
3. Menghapus Kemiskinan
4. Mengatasi Pengangguran
5. Melestarikan Alam, Lingkungan dan Sumber Daya
6. Memajukan Kebudayaan
7. Mengangkat Citra bangsa
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan
10. Mempererat persahabatan antar bangsa
Pariwisata Indonesia
- Kunjungan Wisman Tahun 2012 mencapai 8,04 Juta orang
dan menghasilkan Devisa sebesar USD 9,12 milyar.
- Jumlah perjalanan Wisnus tahun 2012 mencapai 245 juta
perjalanan dengan Perputaran Ekonomi Domestik mencapai lebih Rp. 171,50
Trilliun.
- Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang paling
cepat dan tepat untuk dikelola dalam mengatasi krisis ekonomi.
- Perolehan Devias Wisman dan Perputaran Ekonomi Wisnus
langsung dinikmati oleh siapa yang aktif dan berusaha di sektor pariwisata
secara langsung maupun tidak langsung.
Pelaksanaan Strategi Pemasaran mencakup :
1. Pre-Ing
- Festival
- Farmtrip Jurnalis
- Events
- Website
- Iklan Cetak
- Iklan Elektronik
- Iklan Luar Ruang
- Bahan Promosi
2. Sales Campaign
- Farmtrip Travel Agent
- Sales Mission
- Trade Show
- Roadshows
- Direct Selling
3. Partnerships and Internasional Networking
- Dukungan event/festival
- Kerjasama dengan Garuda Airlines
- MoU dengan Singapore Airlines
- MoU dengan AMEX
- MoU dengan NU
- MoU dengan VISA Internasional
- MoU dengan ASO
- Kerjasama dengan Silk Air
- Bidding Support
Pengoperasion VITO
Thursday, June 13, 2013
(Lagenaria Siceraria) LABU AIR BAHAN BAKU PAKAIAN PRIA PEGUNUNGAN (KOTEKA)
Kota Wamena identik dengan sovenir-sovenir berupa
koteka (baju tradisional kaum pria). Taukah Anda bahwa koteka berasal dari
buah labu air yang disebut dalam bahasa latinnya lagenaria siceraria?. di Wamena, koteka atau dalam bahasa Baliem disebut HOLIM memiliki makna yang
beragam jika di pakai seorang pria.
Selain sebagai pakaian tradisional, ternyata Koteka (Holim) yang di gunakan memiliki makna sesuai pengguna dan bentuk koteka yang di gunakan. Jika koteka yang dipakai berbentuk tegak lurus, menunjukkan bahwa seorang pria pengguna koteka tersebut adalah seorang pria sejati dan masih perjaka.
Jika bentuk koteka yang dipergunakan berbentuk melengkung ke kiri atau ke kanan, memiliki makna simbol, pengguna adalah seorang yang memiliki status sosial tinggi atau memiliki kedudukan sebagai seorang kepala suku, anak kepala suku ataupun seorang pemimpin dalam suku tersebut
Koteka dipergunakan kepada seorang pria sejak usia tiga tahun hingga beranjak dewasa. Koteka merupakan baju tradisional yang juga menjadi alat (benda) budaya. Hingga saat ini, walaupun telah terjadi pergeseran zaman sehingga sudah banyak masyarakat Pegunungan Tengah khususnya kaum pemuda dan remaja sudah tidak menggunakan koteka lagi, koteka dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber penghasilan bagi seorang petani (budidaya) tanaman labu air tersebut.
Di Wamena, satu koteka yang dijual sebagai buah tangan (oleh2) biasanya di hargai tiga puluh ribu hingga lima puluh ribu rupiah per koteka.(NR)
Sunday, June 2, 2013
BUPATI JAYAWIJAYA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH JABATAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN JAYAWIJAYA YANG BARU
Wamena- Bupati Jayawijaya, wempi Wetipo, SH. MH, Jumat (31/05/2013) melantik dan mengambil Sumpah Jabatan pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemda Kabupaten Jayawijaya. Salah satu pejabat yang dilantik adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Drs. Alpius Wetipo.
Drs. Alpius Wetipo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Objek dan Daya Tarik Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya. Sementara itu, mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ibu Ratna Isbudiarti, SE telah memasuki masa pensiun dan tidak aktif lagi sejak bulan April 2013.
Dengan dilantiknya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang baru, diharapkan Dinas Kebudpar Jayawijaya akan lebih pro aktif lagi dalam membina serta memajukan Pariwisata di kabupaten Jayawijaya. (NR)
Thursday, February 28, 2013
FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM 2013 TELAH DITETAPKAN TANGGALNYA
Pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahun 2013 telah ditetapkan tanggal pelaksanaannya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Ratna Isbudiarti,SE dalam pertemuan internal antara Kepala Dinas dan Para Kepala Bidang di lingkungan dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya.
Adapun tanggal penetapannya, sebagai berikut :
Pelaksanaan tanggal : 12-15 Agustus 2013
Tempat Pelaksanaan : di Wosilimo
Waktu : Pukul 10.00 WIT
Susunan Acara Pelaksanaan akan ditentukan pada rapat Panitia yang akan dibentuk kemudian.
Demikian dan untuk menjadi informasi bagi mereka yang membutuhkan informasi ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)