Thursday, November 28, 2013



Pertemuan Forum Konsolidasi Bidang Pemasaran Pariwisata Tahun 2013 bersama Setditjen Pemasaran Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jayapura

Tujuan Pembangunan Pariwisata berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 mencakup :
1. Meningkatkan Pertumbuhan Eknomi
2. Meningkatkan Kesejahteraan Rakya
3. Menghapus Kemiskinan
4. Mengatasi Pengangguran
5. Melestarikan Alam, Lingkungan dan Sumber Daya
6. Memajukan Kebudayaan
7. Mengangkat Citra bangsa
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan
10. Mempererat persahabatan antar bangsa


Pariwisata Indonesia
- Kunjungan Wisman Tahun 2012 mencapai 8,04 Juta orang dan menghasilkan Devisa sebesar USD 9,12 milyar.
- Jumlah perjalanan Wisnus tahun 2012 mencapai 245 juta perjalanan dengan Perputaran Ekonomi Domestik mencapai lebih Rp. 171,50 Trilliun.
- Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang paling cepat dan tepat untuk dikelola dalam mengatasi krisis ekonomi.
- Perolehan Devias Wisman dan Perputaran Ekonomi Wisnus langsung dinikmati oleh siapa yang aktif dan berusaha di sektor pariwisata secara langsung maupun tidak langsung.


Pelaksanaan Strategi Pemasaran mencakup :
1. Pre-Ing
- Festival
- Farmtrip Jurnalis
- Events
- Website
- Iklan Cetak
- Iklan Elektronik
- Iklan Luar Ruang
- Bahan Promosi

2. Sales Campaign
 - Farmtrip Travel Agent
- Sales Mission
- Trade Show
- Roadshows
- Direct Selling

3. Partnerships and Internasional Networking
- Dukungan event/festival
- Kerjasama dengan Garuda Airlines
- MoU dengan Singapore Airlines
- MoU dengan AMEX
- MoU dengan NU
- MoU dengan VISA Internasional
- MoU dengan ASO
- Kerjasama dengan Silk Air
- Bidding Support

Pengoperasion VITO



Thursday, June 13, 2013

(Lagenaria Siceraria) LABU AIR BAHAN BAKU PAKAIAN PRIA PEGUNUNGAN (KOTEKA)

Kota Wamena identik dengan sovenir-sovenir berupa koteka (baju tradisional kaum pria). Taukah Anda bahwa koteka berasal dari buah labu air yang disebut dalam bahasa latinnya lagenaria siceraria?. di Wamena, koteka atau dalam bahasa Baliem disebut HOLIM memiliki makna yang beragam jika di pakai  seorang pria.

Selain sebagai pakaian tradisional, ternyata Koteka (Holim) yang di gunakan memiliki makna sesuai pengguna dan bentuk koteka yang di gunakan. Jika koteka yang dipakai berbentuk tegak lurus, menunjukkan bahwa seorang pria pengguna koteka tersebut adalah seorang pria sejati dan masih perjaka.

Jika  bentuk koteka yang dipergunakan berbentuk melengkung ke kiri atau ke kanan, memiliki makna simbol, pengguna adalah seorang yang memiliki status sosial tinggi atau memiliki kedudukan sebagai seorang kepala suku, anak kepala suku ataupun seorang pemimpin dalam suku tersebut
Koteka dipergunakan kepada seorang pria sejak usia tiga tahun hingga beranjak dewasa. Koteka merupakan baju tradisional yang juga menjadi alat (benda) budaya. Hingga saat ini, walaupun telah terjadi pergeseran zaman sehingga sudah banyak masyarakat Pegunungan Tengah khususnya kaum pemuda dan remaja sudah tidak menggunakan koteka lagi, koteka dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber penghasilan bagi seorang petani (budidaya) tanaman labu air tersebut.
Di Wamena, satu koteka yang dijual sebagai buah tangan (oleh2) biasanya di hargai tiga puluh ribu hingga lima puluh ribu rupiah per koteka.(NR)


Sunday, June 2, 2013

BUPATI JAYAWIJAYA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH JABATAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN JAYAWIJAYA YANG BARU

Wamena- Bupati Jayawijaya, wempi Wetipo, SH. MH, Jumat (31/05/2013) melantik dan mengambil Sumpah Jabatan pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemda Kabupaten Jayawijaya. Salah satu pejabat yang dilantik adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Drs. Alpius Wetipo.
Drs. Alpius Wetipo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Objek dan Daya Tarik Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya. Sementara itu, mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ibu Ratna Isbudiarti, SE telah memasuki masa pensiun dan tidak aktif lagi sejak bulan April 2013.
Dengan dilantiknya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang baru, diharapkan Dinas Kebudpar Jayawijaya akan lebih pro aktif lagi dalam membina serta memajukan Pariwisata di kabupaten Jayawijaya. (NR)

Thursday, February 28, 2013

FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM 2013 TELAH DITETAPKAN TANGGALNYA


Pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahun 2013 telah ditetapkan tanggal pelaksanaannya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Ratna Isbudiarti,SE dalam pertemuan internal antara Kepala Dinas dan Para Kepala Bidang di lingkungan dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya.
 Adapun tanggal penetapannya, sebagai berikut :
Pelaksanaan tanggal : 12-15 Agustus 2013
Tempat Pelaksanaan : di Wosilimo
Waktu : Pukul 10.00 WIT
 Susunan Acara Pelaksanaan akan ditentukan pada rapat Panitia yang akan dibentuk kemudian.

Demikian dan untuk menjadi informasi bagi mereka yang membutuhkan informasi ini.

Tuesday, July 17, 2012

WAMN Target Pengunjung Festival Budaya Lembah Baliem 2012




Wisatawan Asing Manca Negara merupakan salah satu  target pengunjung pada Festival Budaya Lembah Baliem 2012  yang akan dilaksanakan pada tanggal 08-11 Agustus 2012 mendatang.
Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ny. Ratna Isbudiarti saat menerima kunjungan rombongan perwaiklan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreative, Ny. Merry.

Kunjungan rombongan perwakilan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreative ini sekaligus ingin melihat dari dekat persiapan panitia menjelang pelaksanaan Festival Budaya Lamebah Baliem tahun 2012 yang ke dua puluh tiga, dimana telah direncanakan akan dibuka secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreative, Ny. Mari Elka Pangestu.

Festival Budaya Lembah Baliem Wamena tahun 2012 kali ini akan lebih meriah karena di rencanakan akan ikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari + 40 distrik, yang akan terlibat dalam penampilan atraksi perang-perangan, tari-tarian tradisional, lomba balapan anak babi, lomba permainan musik pikon, lomba sikoko, puradan, anyam-anyaman gelang (sekan) dan tas (noken) serta pameran pembangunan.
Jumlah wisatawan yang akan datang diperkirakan dari wisatawan asing mancanegara bisa mencapai 1000 an, sementara wisatawan domestik (nusantara) bisa lebih dari jumlah wisatawan asing tersebut dan untuk wisatawan lokal juga cukup mendominasi.
Atraksi FBLB 2012 ini juga telah di jadikan sebagai ajang hunting foto bagi para fotographer beraliran humanism dan natural.


Kehadiran Anda akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lembah Baliem Wamena. (naf)


Monday, October 24, 2011

Membantu Peningkatan Perekonomian Kreative, Dinas Pariwisata Mulai Berbenah

Penyerahan Bantuan Biaya Pembinaan Kelompok Pengrajin Anyaman dan Menyulan di Wamena
 


Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, mulai beraksi melakukan peninjauan sekaligus penyerahan dana bantuan Pembinaan Peningkatan Ekonomi Kreative kelompok pengrajin Anyaman dan Menyulam di Kabupaten Jayawijaya.
Natalia Asso, salah satu pengrajin Anyaman dan Menyulam, asal desa Assotipo distrik Assotipo Kabupaten Jayawijaya, telah menjalankan usaha anyaman dan menyulan khususnya penyulaman topi bermotif warna warni sejak dua tahun silam hingga kini mampu menghasilkan uang perbulannya sebesar tujuh ratus hingga sembilan ratus ribu perbulannya dari hasil penjualan sulamannya.

Keahlian menyulam telah di mulai sejak masih di bangku sekolah SMP dan dilanjutkannya hingga sekarang. Awalnya, Natalia hanya membuat anyaman topi berwarna-warni untuk keperluan dirinya saja, namun karena permintaan dari teman-teman serta nilai jual yang ditawarkan cukup menjanjikan, akhirnya dirinya memberanikan diri membuka usaha anyaman serta penyulaman topi dari benang berwarna-warni tersebut guna memenuhi permintaan teman-temannya.

Kesulitan yang dihadapinya saat ini adalah tenaga kerja yang dapat menolong membantunya guna memenuhi permintaan. Sebab, kadang-kadang permintaan banyak, namun yang bekerja hanyalah dirinya sendiri, sehingga permintaan banyak yang ditolak. Natalia sendiri mampu menyelesaikan satu buah topi dalam waktu tiga hingga empat hari.
 
Guna membantu kelancaran usaha kerajinan miliknya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Senin, 24 Oktober 2011, menyerahkan bantuan biaya pembinaan kepada Natalia Asso uang sebesar dua puluh juta rupiah. Uang bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Ratna Isbudiarti, SE.

Sunday, August 14, 2011

Taring Babi...Hiasan bukan sekedar hiasan

 
Tusuk hidung mungkin kelihatannya sepele, namun ini merupakan salah satu kebudayaan dari daerah Pegunungan Tengah Papua. Ciri-ciri Kebudayaan ini memiliki makna yang mendalam bagi para kaum laki-laki. Melubangi bagian tengah hidung biasanya dilakukan sebagai bagian dari kebudayaan yang menggambarkan kedewasaan seseorang. 

Cara melubanginya pun masih menggunakan alat yang sederhana, tanpa di lihat steril atau tidaknya alat yang dingunakan, yaitu hanya dengan sebatang kayu berdiameter 1 - 2 cm yang diruncingkan ujingnya dan ditusukkan pada septum (daging hidung yang memisahkan kedua lobang hidung). Kayu tersebut biasanya dibiarkan selama beberapa waktu hingga luka tersebut sembuh dan akan diperoleh lubang sebesar kayu itu. 

Sayang, budaya ini nampaknya mulai tergusur oleh kemajuan zaman sehingga saat ini jarang ditemukan kaum pemuda yang melakukan hal tersebut. 


Sumber : berbagai sumber dan wawancara
Penulis : Naftali F. Rumbiak (CPNS Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Jayawijaya)